简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.0725, pada hari Senin EUR/USD turun ke 1.0692 karena menguatnya dollar AS
Penurunan EUR/USD berlanjut ke 1.0670 sampai pada hari Rabu siang, namun pada hari Rabu malam berhasil bangkit ke 1.0740 dengan berbalik melemahnya USD. Pada hari Kamis EUR/USD turun tajam ke 1.0650 karena komentar Lagarde yang dovish. Dan pada hari Jumat meneruskan penurunannya ke 1.0515 ditengah menguatnya kembali USD.
Minggu perdagangan yang baru pada hari Senin, dimulai dengan optimisme yang menekan dollar AS dan mendorong naik EUR/USD yang diperdagangkan di sekitar 1.0720 setelah sebelumnya sempat mencapai ketinggian intraday di 1.0751. Sentimen pasar yang bagus disebabkan sebagian karena berita yang datang dari Cina bahwa Beijing telah mengangkat restriksi sehubungan dengan Covid – 19 sebagaimana dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
Namun dalam jam perdagangan selanjutnya, pada paruh ke dua perdagangan, EUR/USD tertekan dan diperdagangkan berbalik turun ke bawah 1.0700 ke sekitar 1.0692 dengan keprihatinan akan inflasi membuat sentimen pasar menjadi buruk. Sementara dollar AS yang semula melemah berbalik menguat dan menjadi tangguh menghadapi rival-rivalnya di dukung oleh naiknya yields treasury AS 10 tahun di atas 3%.
Pasangan matauang EUR/USD memperpanjang penurunannya pada hari Selasa dan diperdagangkan di teritori negatip di bawah 1.0700 di sekitar 1.0665 menuju jam perdagangan sesi AS, dengan menguatnya dollar AS di tengah lingkungan yang enggan terhadap resiko. Dollar AS berhasil mengkapitalisasi arus safe-haven menjelang keluarnya data ekonomi. Pemain pasar terus melepaskan asset yang berpendapatan tinggi di tengah ketakutan dilakukannya pengetatan quantitative yang akan membebani pertumbuhan ekonomi. Namun pada jam perdagangan sesi AS, kekuatan dollar AS berkurang sehingga EUR/USD berhasil bangkit dan diperdagangkan di sekitar 1.0698.
Sementara itu pembuat kebijakan di ECB Madis Muller mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengasumsikan harga energi dan makanan akan jatuh meneguhkan apa yang bank sentral perkirakan yaitu akan terus naiknya inflasi.
Dari data ekonomi, Sentix Investor Confidence Index zona Euro membaik ke – 15.8 pada bulan Juni dari sebelumnya – 22.6, mengatasi dari yang diperkirakan. Goods and Services Trade Balance AS bulan April membukukan defisit sebesar $ 87.08 miliar, lebih baik daripada yang diperkirakan penurunan sebesar $ 87.08 miliar.
Pada hari Rabu, EUR/USD semula berada di bawah 1.0700 dan sempat diperdagangkan di kerendahan intraday di 1.0670, pada jam perdagangan sesi Eropa dengan dollar AS menguat di tengah naiknya yields treasury AS, meskipun data dari Uni Eropa menunjukkan bahwa GDP tahun kuartal pertama bertumbuh sebesar 5.4% lebih tinggi daripada yang diperkirakan pertumbuhan sebesar 5.1%.
Namun dalam perdagangan selanjutnya, pada awal perdagangan sesi AS, EUR/USD berhasil naik ke arah 1.0750 di sekitar 1.0740 dengan dollar AS berbalik melemah meskipun sentimen pasar memburuk.
Pasar saham tetap berada di bawah tekanan, merefleksikan keprihatinan yang berkelanjutan mengenai inflasi, pertumbuhan dan pengetatan quantitative oleh para bank sentral. Kebanyakan indeks saham Eropa berada di teritori negatip meskipun kerugiannya terbatas.
Zona Eropa merevisi GDP kuartal pertamanya yang dilaporkan naik 0.6% dari sebelumnya di kuartal keempat tahun lalu versus perkiraan terakhir kenaikan sebesar 0.3%. secara hitungan tahunan, GDP Q1 naik 5.4% versus perkiraan terakhir kenaikan 5.1%. Selain itu, employment bertambah sebesar 2.9%, lebih baik daripada yang diperkirakan.
Pada hari Kamis, Setelah sempat turun pada awal perdagangan ke bawah 1.0700, EUR/USD naik ke atas 1.0730 sebagai reaksi awal terhadap keluarnya keputusan kebijakan moneter ECB, namun setelah konferensi pers dari Presiden ECB Christine Lagarde, EUR/USD berbalik turun lagi ke bawah 1.0700 ke sekitar 1.0650.
EUR/USD telah bergerak tanpa arah yang jelas dari sejak awal minggu perdagangan yang baru dengan partisipan pasar menunggu pengumuman keputusan kebijakan moneter dari ECB.
Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan secara luas, ECB tetap mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah namun mengatakan kemungkinan akan menaikkan tingkat bunga mulai bulan Juli. Pernyataan bahwa ECB akan menaikkan tingkat suku bunganya pada bulan Juli menjadi perkembangan yang bullish dan memberikan dorongan naik terhadap euro.
Selain itu, ECB juga menaikkan perkiraan mengenai inflasi dan menurunkan proyeksi dari GDP. EUR/USD berbalik turun dengan Presiden ECB Lagarde menahan diri dari berjanji akan menaikkan tingkat suku bunga sebesar 50 bps pada bulan September.
Pada hari Jumat di dalam jam perdagangan sesi AS, EUR/USD meneruskan penurunannya ke kerendahan baru selama 3 minggu di dekat 1.0500 di sekitar 1.0515. Arus safe – haven mendominasi pasar keuangan setelah data inflasi dan consumer confidence AS yang mengecewakan memberikan dorongan kuat untuk dollar AS naik menjelang akhir minggu.
Laporan Consumer Price Index (CPI) AS untuk bulan Mei muncul panas, naik menjadi 8,6% per tahun. CPI diperkirakan pasar hanya akan naik menjadi 8.2% per tahun, setelah kenaikan menjadi 8.3% per tahun pada bulan April.
Data CPI yang keluar pada hari Jumat ini muncul menjelang pertemuan kebijakan moneter FOMC Federal Reserve pada hari Kamis minggu depan. Panasnya angka CPI AS yang keluar ini memberikan petunjuk the Fed akan terus agresif di dalam kebijakan moneter pengetatannya ke depan. Treasury Secretary AS Janet Yellen memberitahukan Kongres AS pada minggu ini bahwa Amerika harus memperkirakan periode inflasi yang tinggi akan bertambah panjang. Banyak pengamat takut ekonomi AS bisa masuk ke dalam resesi atau mengalami stagflasi, kondisi dimana pertumbuhan ekonomi mandek dengan inflasi yang tinggi.
Euro meneruskan penurunannya dan angka tehnikal jangka panjang menunjukkan masih ada ruang untuk turun lagi ke depannya. ECB merevisi naik perkiraan inflasinya untuk tahun ini dan tahun depan.
Pada minggu ini, investor akan memandang kepada keputusan kebijakan moneter dari the Fed untuk mendapatkan arahan mengenai pergerakan harga. Meningkatnya ketegangan atas resesi yang mengintai dan naiknya inflasi mendominasi pasar keuangan dan mendukung naik dollar AS yang safe – haven selama seminggu ke depan.
Dari data ekonomi, pada minggu ini, pada hari Selasa Amerika Serikat akan merilis angka Producer Price Index (PPI).
Pada hari Kamis, Amerika Serikat akan merilis angka penjualan ritelnya dan juga keputusan kebijakan moneter dari bank sentral AS the Fed melalui pertemuan FOMC nya
The Fed kemungkinan akan menaikkan tingkat bunga sebesar 50 bps pada pertemuan kebijakan moneter bulan Juninya sebagaimana yang telah dijanjikan. Selain itu, tanda-tanda mengenai tidak adanya kenaikan tingkat bunga the Fed pada bulan September akan diamati dengan seksama untuk mengadakan valuasi atas nilai dollar AS yang akan berdampak terhadap EUR/USD.
Pada hari perdagangan terakhir pada minggu ini akan dikeluarkan juga laporan kebijakan moneter the Fed.
Dari Eropa, pada minggu ini, Eropa akan mengeluarkan data makro ekonominya sebagai berikut:
Pada hari Selasa, Jerman akan mengeluarkan angka Consumer Price Index (CPI) bulan Mei M/M yang diperkirakan akan sama dengan bulan sebelumnya di 0.9%. Selain itu Jerman juga akan mengeluarkan data ZEW Economic Sentiment Index bulan Juni yang diperkirakan akan semakin turun dari – 34.3 pada bulan Mei menjadi – 37.8
Sementara itu, Uni Eropa akan mengeluarkan data makro ekonomi, ZEW Economic Sentiment Index Uni Eropa bulan Juni yang diperkirakan akan membaik dari sebelumnya – 29.5 sekarang menjadi – 24.3
Pada hari Rabu, akan keluar data Industrial Production Eropa untuk bulan April M/M yang diperkirakan meningkat dari – 1.8% ke 0.3% .
Pada hari Jumat, akan keluar Consumer Price Index (CPI) Eropa Mei Y/Y yang diperkirakan akan sama dengan bulan sebelumnya di 8.1%
“Support” terdekat menunggu di 1.0500 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0459 dan kemudian 1.0400. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0540 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0641 dan kemudian 1.0757.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
Artikel ini telah tayang di vibiznews.com
https://www.vibiznews.com/?p=525928
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Perusahaan prop FXIFY meluncurkan beberapa pembaruan platform akhir pekan ini, termasuk peluncuran program Pendanaan Instan dan FXIFY Futures. Platform baru ini telah menarik minat yang besar sebelum peluncuran, dengan lebih dari 100.000 trader yang telah terdaftar dalam daftar tunggu untuk beta terbuka yang akan datang.
Regulator Hong Kong, SFC menerbitkan pemberitahuan pembatasan kepada 4 broker forex (Termasuk Interactive Brokers Hong Kong Limited & Soochow Securities) untuk membekukan akun klien yang terkait dengan dugaan peretasan akun dan manipulasi pasar.
Jumat, 22-November-2024, Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan (IASC) resmi beroperasi ! Pada forum Indonesia Anti-Scam Centre, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berkolaborasi bersama Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) dengan dukungan dari asosiasi industri jasa keuangan.
Salah satu perusahaan dalam Marex Group Plc, XFA, broker forex yang berkantor pusat di Chicago dan eksekutifnya Timothy Hendricks dikenakan penalti NFA karena pelanggaran BERAT. Hendricks menghadapi skorsing 90 hari dari peran pengawasan dan turut menanggung kewajiban denda.