简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Penangguhan lisensi broker forex adalah tindakan regulasi yang diambil oleh otoritas pemerintah atau badan pengatur keuangan untuk mencabut sementara atau menghentikan lisensi dari suatu broker forex. Tindakan ini biasanya dimulai sebagai respons terhadap pelanggaran peraturan berulang yang serius, kegagalan kepatuhan, atau kesalahan lain yang ditemukan dalam operasi suatu broker forex. Simak bagaimana broker global ini bisa kena SHUT DOWN dari regulator.
Penutupan broker forex adalah penghentian atau penutupan operasi oleh broker, seringkali karena berbagai alasan seperti kebangkrutan finansial, pelanggaran peraturan, atau keputusan strategis oleh manajemen broker. Ketika broker forex ditutup, hal itu berarti broker tersebut menghentikan layanannya, menghentikan operasi perdagangan, dan biasanya melikuidasi asetnya.
Tindakan ini biasanya dimulai sebagai respons terhadap pelanggaran peraturan berulang yang serius, kegagalan kepatuhan, atau kesalahan lain yang ditemukan dalam operasi suatu broker forex.
Karena, broker forex tunduk pada persyaratan peraturan ketat yang diberlakukan oleh otoritas pemerintah dan regulator keuangan. Kegagalan untuk mematuhi standar-standar ini, seperti kapitalisasi yang tidak memadai, praktik manajemen risiko yang buruk, atau perlindungan dana klien yang tidak memadai, dapat menyebabkan pemberhentian suatu broker forex.
Keluhan klien yang terus-menerus mengenai eksekusi perdagangan, penundaan penarikan, atau perlakuan tidak adil juga merupakan hal yang dapat memicu penyelidikan peraturan, dan jika tidak ada pembenahan lebih lanjut hal tersebut akan berujung ke pemberhentian layanan broker forex.
Kesimpulannya, pemberhentian dari suatu broker forex merupakan sanksi regulasi yang serius dan memiliki implikasi besar bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Meskipun hal ini menandakan intervensi peraturan untuk menjaga kepentingan investor dan integritas pasar, hal ini juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan yang ketat, uji kepatuhan, dan perilaku etis dalam industri forex atau valas.
Setiap broker forex harus mengambil pelajaran dari insiden tersebut dan berkomitmen untuk menjunjung tinggi standar integritas, transparansi, dan akuntabilitas tertinggi untuk menumbuhkan ekosistem keuangan yang dapat dipercaya dan tangguh.
Pengadilan Federal Australia telah mengamanatkan penutupan Prospero Markets, yang merupakan broker forex dan CFD yang beroperasi secara global. Selain itu, seorang likuidator telah ditunjuk untuk mengawasi proses pengembalian dana klien. Arahan ini datang atas perintah regulator Australia yakni ASIC (Australian Securities and Investments Commission).
Berdasarkan pengumuman yang dirilis pada hari Kamis kemarin, pengadilan mengamanatkan penutupan tersebut dengan alasan “adil dan merata.” Andrew Cummins, Jonathon Keenan, dan Peter Krejci dari BRI Ferrier telah ditunjuk sebagai likuidator broker global tersebut.
Arahan peraturan ini muncul ketika ASIC menyatakan “berbagai kekhawatiran mengenai pengelolaan bisnis Prospero.” Regulator menyoroti potensi pelanggaran ketentuan perizinan broker dan kewajibannya sebagai penerbit derivatif over-the-counter.
ASIC sebelumnya menangguhkan lisensi AFS-nya karena gagal menyampaikan laporan keuangan tahunan dan laporan audit.
Tindakan regulasi ini menyusul dakwaan terhadap beberapa mantan karyawannya dalam skema pencucian uang senilai $229 juta atau setara dengan Rp3,6 triliun.
Prospero Markets diketahui menyediakan layanan trading leverage kepada klien ritel dan grosir di seluruh CFD forex atau valas, logam, komoditas, indeks, dan saham. Perusahaan ini memulai operasinya di Australia pada tahun 2012 dan menyediakan layanannya dalam bahasa Cina, selain bahasa Inggris, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki sejumlah besar klien berbahasa Cina, meskipun tidak ada satu pun dari jumlah tersebut yang berada dalam domain publik.
Broker atau pialang global ini pertama kali menghadapi pengawasan pada tahun lalu dan ASIC menangguhkan lisensi AFS (Australian Financial Services) dari broker ini karena kegagalannya menyerahkan laporan keuangan tahunan dan laporan audit tepat waktu. Penangguhan lisensi AFS mereka tetap berlaku hingga 26 September 2024.
Investigasi ASIC terhadap broker Prospero sendiri dimulai tahun lalu setelah polisi Australia mendakwa mantan petugas dan manajer yang bertanggung jawab dari broker tersebut dengan pencucian uang pada bulan Oktober 2023. Tuduhan ini terkait dengan rantai pengiriman uang Pertukaran Mata Uang Changjiang, yang dituduh melakukan pencucian hampir $229 juta atau senilai Rp3,6 triliun selama tiga tahun.
“ASIC telah menerima pertanyaan dari klien yang khawatir tentang pengambilan dana mereka. Dalam memulai permohonan ini, ASIC menyimpulkan bahwa menunjuk likuidator adalah metode paling efektif untuk memastikan pengembalian dana klien dengan cepat,” berdasarkan keterangan dari ASIC selaku regulator Australia.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Berdasarkan pantauan terkini, telah teridentifikasi beberapa platform broker forex yang saat ini telah berubah statusnya menjadi ilegal. Hal ini lantaran aspek otorisasi/regulasi/lisensi telah dicabut oleh lembaga berwenang yang dieksekusi pada akhir November 2024.
VPR Safe Financial Group selaku operator broker forex Alvexo diwajibkan membayar denda sebesar 50.000 Euro atau setara lebih dari Rp 830 Juta akibat pelanggaran serius yang dilakukan terkait dengan Pembatasan Pemasaran, Distribusi dan Penjualan Kontrak untuk Perbedaan (CFD) kepada Klien Ritel.
Semakin bertambah ancaman kejahatan online di dunia perdagangan instrumen keuangan online. Terdeteksi adanya lima broker forex kategori penipu baru yang telah memakan korban. Muncul pula upaya improvisasi kriminal daring dengan modus platform duplikasi regulator per akhir November 2024.
Dubai, UEA — WikiEXPO Dubai 2024, yang diselenggarakan oleh WikiGlobal, berhasil diselesaikan pada tanggal 27 November, menarik perhatian luas dari sektor teknologi keuangan global. Acara ini diselenggarakan bersama oleh WikiFX dan Asosiasi Komputer dan Hukum Australia (AUSCL), dengan dukungan kuat dari Mauritius Financial Services Institute (FSI) dan pemerintah Liberland. Melalui model gabungan partisipasi online dan offline yang inovatif, WikiEXPO Dubai 2024 mencapai 1,267,886 penayangan online yang mengesankan dan mengumpulkan 3500+ peserta di lokasi, mempertemukan 550+ pemimpin industri dan menarik liputan dekat dari lebih dari 1300+ outlet media global.