简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Harga Emas (XAU/USD) terus menghadapi sell-off di sesi Eropa hari ini karena data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat untuk bulan Januari optimis.
Harga Emas anjlok untuk sesi kedua berturut-turut karena para investor melihat penurunan suku bunga The Fed setelah musim semi.
Kuatnya permintaan akan pekerja telah merusak prakiraan penurunan suku bunga The Fed.
Prospek dolar AS dan imbal hasil obligasi telah membaik secara signifikan.
Harga Emas (XAU/USD) terus menghadapi di sesi Eropa hari ini karena data (NFP) Amerika Serikat untuk bulan Januari optimis. Para investor melihat Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret di kisaran 5,25%-5,50% karena data pasar tenaga kerja yang kuat telah memperkuat argumen untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi hingga musim semi berakhir.
Permintaan tenaga kerja yang kuat dan tawaran upah yang lebih tinggi oleh para pengusaha AS untuk mempertahankan atau merekrut pekerja mengindikasikan prospek permintaan cerah. Hal ini juga mengindikasikan kondisi inflasi terus berlanjut, dan oleh karena itu, suku bunga harus tetap lebih tinggi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Meskipun Harga Emas berada di bawah tekanan, prospek imbal hasil obligasi AS dan Indeks Dolar AS (DXY) telah membaik secara signifikan. Indeks USD telah merebut kembali 104,00 untuk pertama kalinya dalam dua bulan. Sementara itu, IMP Jasa Institute of Supply Management (ISM) AS untuk bulan Januari menjadi titik fokus yang mewakili sektor jasa, yang menyumbang dua pertiga perekonomian.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Tetap Tertekan Jelang Data IMP Jasa ISM AS
Harga Emas melanjutkan penurunannya hingga mendekati $2.023 saat data ketenagakerjaan terbaru telah melemahkan spekulasi yang mendukung penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve.
FedWatch tool dari CME menunjukkan bahwa penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Maret sudah tidak mungkin terjadi, sementara pertaruhan pada bulan Mei masih signifikan.
Permintaan tenaga kerja tetap optimis, dan pertumbuhan upah meningkat pesat di bulan Januari, yang mengindikasikan prospek inflasi persisten.
Data ketenagakerjaan yang optimis telah memperkuat argumen para pengambil kebijakan The Fed yang mendukung suku bunga tetap lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama dari ekspektasi pasar.
Pada hari Jumat, Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa payrolls naik 353 ribu pada bulan Januari, hampir dua kali lipat dari konsensus 180 ribu, dan tetap lebih tinggi dari angka bulan Desember yang direvisi lebih tinggi menjadi 333 ribu.
Penghasilan Per Jam Rata-Rata tumbuh kuat 0,6% dibandingkan ekspektasi 0,3% dan kenaikan sebelumnya 0,4%. Pertumbuhan upah tahunan lebih tinggi yaitu 4,5% dibandingkan prakiraan 4,1% dan sebelumnya 4,4%. Penghasilan Rata-Rata Per Jam Tahunan untuk bulan Desember direvisi dari 4,1% menjadi 4,4%.
Tidak seperti negara-negara Group of Seven lainnya yang berjuang untuk mempertahankan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil, perekonomian AS menunjukkan kinerja yang lebih baik dengan adanya kesenjangan yang besar, sehingga memungkinkan para pengambil kebijakan The Fed untuk menekankan mempertahankan narasi “suku bunga lebih tinggi” setidaknya untuk semester pertama tahun ini.
Pada hari Jumat, Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan bahwa penurunan tekanan harga baru-baru ini cukup menggembirakan tetapi memperingatkan soal penurunan suku bunga lebih awal. Dia memperingatkan bahwa penurunan suku bunga yang terlalu dini dapat menunda penurunan tekanan harga menuju target 2%, yang dapat memaksa para pembuat kebijakan untuk menaikkan suku bunga lagi.
Sementara itu, Indeks USD telah mencetak tertinggi baru tujuh minggu di 104,20 menjelang IMP Jasa ISM AS untuk bulan Januari, yang akan dipublikasikan pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB).
Para investor mengantisipasi IMP Jasa naik ke 52,0 dari 50,6 di Desember.
Analisis Teknis: Harga Emas Turun Menuju $2.020
Harga Emas mengalami penurunan tajam karena para investor melihat penurunan suku bunga The Fed ditunda hingga bulan Mei. Prospek logam mulia telah mereda karena gagal mempertahankan penembusan pola grafik Segitiga Simetris yang terbentuk pada grafik harian. Logam kuning telah turun di bawah (EMA) 20 dan 50-hari, yang masing-masing berada di dekat $2.033 dan $2.022.
(RSI) 14-periode berosilasi di kisaran 40,00-60,00, yang mengindikasikan pergerakan ke depan lesu.
Pasokan berita
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.