简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:AI Deepfake adalah kegiatan pada jenis media sintetis yang dibuat menggunakan teknik kecerdasan buatan (AI), dengan pembelajaran algoritme. Pelaku diketahui mencuri akses ke akun seseorang untuk kemudian membuat video deepfake tentang akun tersebut.
AI Deepfake adalah kegiatan pada jenis media sintetis yang dibuat menggunakan teknik kecerdasan buatan (AI), dengan pembelajaran algoritme. Deepfake melibatkan manipulasi atau pembuatan audio, gambar, atau video seseorang untuk membuatnya tampak seperti mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka lakukan.
Istilah “deepfake” sendiri berasal dari “deep learning” dan “fake”. Deepfake adalah bagian dari pembelajaran mesin yang menggunakan jaringan dengan banyak lapisan untuk menganalisis dan mempelajari pola dari data. Deepfakes memanfaatkan jaringan canggih ini untuk memanipulasi dan menghasilkan konten yang bisa sangat meyakinkan dan realistis.
Dalam konteks video buatan AI, deepfake dapat digunakan untuk mengganti wajah seseorang dalam video dengan wajah orang lain, membuatnya seolah-olah orang kedua mengatakan atau melakukan hal yang tidak pernah mereka lakukan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi misinformasi, pencurian identitas, dan pelanggaran privasi.
Deepfakes juga dapat merujuk ke bentuk lain dari media yang dimanipulasi, seperti audio deepfake, di mana AI dapat menghasilkan audio realistis dari suara seseorang yang mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah mereka katakan.
Sementara deepfake dapat memiliki aplikasi kreatif dan hiburan, mereka juga menghadirkan tantangan etika dan sosial, karena dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu, memanipulasi opini publik, dan menipu individu. Akibatnya, para peneliti dan pakar secara aktif berupaya mengembangkan metode untuk mendeteksi dan mengurangi dampak deepfake.
Jaringan scammer dengan modus baru AI Deepfake mulai menyebar dengan cepat. Pelaku diketahui mencuri akses ke akun Facebook pribadi seseorang dan kemudian membuat video deepfake tentang akun tersebut memberikan komentar positif dan pujian bagi si penipu.
Penipuan dengan modus tersebut diketahui berpusat di sekitar profil Facebook palsu bernama Ddexterr Ssmithh. Profil palsu tersebut menggunakan foto profil yang dicuri dari akun Instagram Cue Black, seorang trader Forex Jamaika yang memiliki lebih dari 440.000 pengikut Instagram, dan juga seorang expert di bitcoin mining.
Salah seorang korban menjelaskan bagaimana mereka menerima pesan dari seorang “teman” di Facebook Messenger yang meminta bantuan. Setelah mengklik tautan di dalam pesan dan memberikan beberapa informasi pribadi, korban tiba-tiba menemukan diri mereka terkunci dari akun Facebook mereka dan sepenuhnya kehilangan akses atas akun mereka.
Sebelum korban menyadari, para scammer ini telah mengunggah video deepfake korban bersama dengan foto yang dimanipulasi dari akun Revolut yang menerima transfer sebesar €10.000 ke akun mereka.
Sebagai informasi, Revolut adalah kartu Visa prabayar, yang dapat digunakan di Inggris dan luar negeri. Menawarkan salah satu nilai tukar yang tersedia selama hari kerja tetapi menambahkan markup saat pasar tutup (misalnya pada akhir pekan).
Video tersebut dibuat dengan cara mencuri foto, video, dan rekaman korban untuk menyusun kemiripan yang hampir tidak dapat dibedakan dari orang yang berbicara, menggunakan nada suara, irama, dan aksen yang tepat. Namun, terdapat satu masalah: di dalam video tersebut, mereka terlihat mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah mereka katakan.
Lebih dari 25 video serupa telah diidentifikasi, dan fakta yang mengejutkan adalah banyak di antara video tersebut yang dibuat selama beberapa minggu terakhir.
Dalam video tersebut, para korban penipuan didapati mengonfirmasi nama mereka dan berterima kasih kepada satu nama yang sama yakni Ddexterr Ssmithh karena telah memberi mereka kesempatan untuk berinvestasi dalam skema penipuan tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka memperoleh profit antara €10.000 hingga €1 juta, setelah menginvestasikan €1.000 di awal. Selain itu mereka memberikan statement meyakinkan di dalam video bahwa investasi ini aman dan menyatakan bahwa skema investasi ini “nyata dan sah”.
Seiring dengan kemajuan teknologi, begitu pula taktik yang digunakan oleh para scammer atau penipu yang berusaha mengeksploitasi investor yang tidak menaruh curiga. Dalam beberapa tahun terakhir, kemunculan kecerdasan buatan (AI) telah memperkenalkan dimensi baru ke berbagai industri, termasuk keuangan.
Sementara AI memiliki potensi untuk merevolusi strategi perdagangan dan investasi, AI juga telah dimanfaatkan dalam banyak hal, seperti penipuan investasi forex.
1. Eksploitasi Kepercayaan
Scammer atau penipu dapat memanfaatkan kepercayaan investor terhadap teknologi dan informasi yang terdengar resmi. Penyalahgunaan AI inimengikis kepercayaan, merusak reputasi alat keuangan sah yang digerakkan oleh AI.
2. Masalah Hukum dan Etika
Penipuan forex berbasis AI melibatkan penyalahgunaan teknologi dan data pribadi, menimbulkan pertanyaan hukum dan etika yang serius. Pelaku dapat menghadapi konsekuensi hukum yang berat ketika tertangkap, berkontribusi pada erosi aturan hukum.
3. Kehilangan Investasi dan Privasi
Korban penipuan forex yang menggunakan AI dapat menderita kerugian finansial yang besar. Selain itu, data pribadi mereka dapat disusupi, mengarah ke pencurian identitas atau aktivitas berbahaya lainnya.
4. Erosi Keyakinan
Saat berita tentang penipuan forex berbasis AI menyebar, kepercayaan investor terhadap alat keuangan yang didukung AI dapat menurun. Bisnis dan trader yang menggunakan AI dapat menghadapi keraguan dan tantangan dalam meraih kepercayaan investor.
Catatan Penulis: artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran investasi. Broker Forex dipilih oleh pengguna. Pengguna memahami dan memperhitungkan semua risiko yang timbul dengan perdagangan Forex yang tidak relevan dengan WikiFX, pengguna harus menanggung tanggung jawab penuh atas konsekuensinya.
Jika Anda ingin memulai trading forex atau meningkatkan keterampilan Anda, Anda harus menggunakan WikiFX. Silakan hubungi nomor Customer Service WhatsApp WikiFX di 0851-5807-0850 jika Anda mengalami kendala dalam menggunakan suatu broker forex. WikiFX dengan senang hati akan membantu Anda!
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Salah satu perusahaan dalam Marex Group Plc, XFA, broker forex yang berkantor pusat di Chicago dan eksekutifnya Timothy Hendricks dikenakan penalti NFA karena pelanggaran BERAT. Hendricks menghadapi skorsing 90 hari dari peran pengawasan dan turut menanggung kewajiban denda.
Modus penipuan broker forex merujuk pada berbagai teknik yang digunakan oleh beberapa broker yang tidak sah atau tidak bertanggung jawab untuk menipu trader atau investor dalam pasar forex. Modus penipuan berikut adalah modus-modus yang muncul dan ramai diberitakan di tahun 2024. Apa saja modusnya dan siapa brokernya? Semuanya bisa Anda baca di artikel berikut
Penipuan trading pada platform online kerapkali mengincar korban yang awam atau minim pengetahuan mengenai dunia perdagangan instrumen keuangan. Terungkap ulah peniru broker Exness terbaru ! Seorang WNI baru saja menghubungi CS WikiFX untuk berkonsultasi tentang persyaratan membayar biaya pajak pada proses WD di platform scam tersebut.
Kemarin, 20-November-2024, salah satu merek broker Doo Group, Doo Financial, mengumumkan ekspansinya dengan mengakuisisi PT Prima Tangguharta Futures yang dikenal sebagai salah satu perusahaan pialang berjangka di Indonesia.