简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Ditipideksus Bareskrim Polri telah menyita aset berupa bangunan, mobil dan barahg mewah terkait penipuan investasi berkedok robot trading Net89.
Ditipideksus Bareskrim Polri telah menyita aset terkait penipuan investasi berkedok robot trading Net89. Beberapa aset seperti gedung, rekening, barang dan jam tangan mewah yang dimiliki para tersangka semuanya diamankan. Setelah penetapan Reza Paten atau Reza Shahrani sebagai tersangka kasus robot trading Net89, pihak Bareskrim Polri bergerak cepat untuk dapat segera menyita aset tersebut sebagai barang bukti.
Gedung Tower di daerah BSD Boulevard, Tangerang Selatan yang bernilai Rp715 miliar milik PT SMI telah disita. Selain itu Bareskrim Polri juga menyita kantor yang berada di Ruko Forester Bisnis senilai daerah Rp11 miliar milik PT SMI Net89 di daerah Tangerang Selatan. Barang bukti lain dari tersangka D alias ED juga ikut diamankan. Barang-barang tersebut adalah mobil senilai Rp270 juta, jam tangan mewah merk Rolex senilai Rp240 juta, uang tunai senilai Rp300 juta, tas merk LV senilai Rp32 juta, 1 unit handphone dan 1 unit laptop. Aset lain berupa bandana milik Atta Halilintar dan juga sepeda milik Taqy Malik yang dibeli Reza Paten berikut dua buah mobil miliknya senilai Rp2,7 miliar dan Rp690 juta juga telah disita. Mobil milik tersangka berinisial AL senilai Rp1,5 miliar juga telah disita. Selain itu sebelumnya telah dilakukan pemblokiran terhadap 83 rekening milik 8 orang yang merupakan para petinggi di PT SMI dan kini ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri, namun sayangnya untuk jumlah uang dalam rekening yang telah dibekukan tersebut belum dibeberkan oleh Bareskrim Polri.
Tersangka dengan inisial LSH, AAL, ESI, RS, AL, FI, D dan HS ini masing-masing memiliki peran dalam kasus penipuan investasi berkedok robot trading Net89. LSH (Lauw Swan Hie Samuel) bertindak sebagai Direktur yang selalu didampingi AA (Andreas Andreyanto) sebagai pendiri atau Pemilik Net89 yang memberikan skema bisnis dan cara memasarkan robot Net89, kemudian ESI (Erwin Saeful Ibrahim) sebagai tempat deposit dan pencairan dari member Net89 dan terakhir ada RS (Reza Shahrani atau Reza Paten), AL (Alwin Aliwarga), HS (Hanny Suteja), FI (Ferdi Irwan) dan D (David) yang bertindak sebagai sub exchanger. Dan menurut kabar terakhir salah satu tersangka berinisial HS telah meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Atas perbuatannya itu, para tersangka ini terancam dengan pasal berlapis. Di antaranya adalah, Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP dan/atau Pasal 106 Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan/atau Pasal 105 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Kemudian ada Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian (TPPU) dengan ancaman maksimal 20 tahun.
Sebelumnya pun Net89 sempat memberikan layanan pencairan dana dari para nasabah dengan nominal yang dibatasi menggunakan beberapa broker yang ternyata merupakan broker dengan skor rendah pada aplikasi dan website dari WikiFX. Broker tersebut adalah MaxGlobal, Global Premier, ZenTrade dan Bethle Aster.
Dari keempat broker tersebut hanya Bethle Aster yang memiliki regulasi, namun regulasinya pun adalah regulasi lepas pantai dan telah menerima keluhan dari para penggunanya pada aplikasi dan website WikiFX. Untuk informasi lengkap mengenai broker-broker tersebut dapat Anda peroleh pada aplikasi dan website WikiFX.
Kasus penipuan investasi berkedok robot trading Net89 ini masih terus bergulir dan diusut oleh Bareskrim Polri, silakan simak kelanjutan dari kasus robot trading Net89 ini pada aplikasi dan website WikiFX. Lebih dari 40.000 broker forex yang ada di seluruh dunia terdaftar di platform WikiFX, beberapa di antaranya teregulasi dan jelas dan beberapa di antaranya tidak teregulasi. WikiFX juga bekerja sama dengan 30 regulator dari seluruh dunia untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat mengenai suatu broker. Aplikasi Forex WikiFX dapat di unduh pada halaman beranda website, Google Playstore (pengguna Android) dan AppStore (pengguna iOS) untuk mendukung aktivitas trading forex Anda!
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Regulator Hong Kong, SFC menerbitkan pemberitahuan pembatasan kepada 4 broker forex (Termasuk Interactive Brokers Hong Kong Limited & Soochow Securities) untuk membekukan akun klien yang terkait dengan dugaan peretasan akun dan manipulasi pasar.
Jumat, 22-November-2024, Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan (IASC) resmi beroperasi ! Pada forum Indonesia Anti-Scam Centre, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berkolaborasi bersama Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) dengan dukungan dari asosiasi industri jasa keuangan.
Salah satu perusahaan dalam Marex Group Plc, XFA, broker forex yang berkantor pusat di Chicago dan eksekutifnya Timothy Hendricks dikenakan penalti NFA karena pelanggaran BERAT. Hendricks menghadapi skorsing 90 hari dari peran pengawasan dan turut menanggung kewajiban denda.
Modus penipuan broker forex merujuk pada berbagai teknik yang digunakan oleh beberapa broker yang tidak sah atau tidak bertanggung jawab untuk menipu trader atau investor dalam pasar forex. Modus penipuan berikut adalah modus-modus yang muncul dan ramai diberitakan di tahun 2024. Apa saja modusnya dan siapa brokernya? Semuanya bisa Anda baca di artikel berikut