EUR/USD Bertahan di Sekitar 1,1200 Jelang Perkembangan Lebih Lanjut dalam Perang Rusia-Ukraina

• EUR/USD melayang di sekitar 1,1200 menjelang dorongan baru dari ketegangan Rusia-Ukraina.

• Selain Rusia, Eropa tampaknya menjadi ekonomi yang paling terkena dampak dari sanksi tersebut.

• IMP Manufaktur hari Selasa dari AS dan Eropa akan tetap dalam pantauan.

EUR/USD diperdagangkan dengan lesu di awal sesi Asia pada hari Selasa karena para investor menunggu pemicu baru dari invasi Rusia ke Ukraina. Mata uang utama telah menyaksikan lonjakan utama pada hari Senin setelah gap pembukaan bearish karena dorongan risk-off dimulai setelah pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv.

Ketegangan geopolitik antara Kremlin dan Ukraina telah berdampak pada ekonomi Eropa. Ekonomi Eropa tampaknya bergerak ke dalam resesi di tengah sanksi terhadap Rusia dan kemungkinan permintaan yang lemah. Rusia telah terputus dari sistem perbankan internasional SWIFT, yang telah menyebabkan gangguan pada ekspor minyaknya.

Perlu dicatat bahwa Eropa menambah 40% permintaan gas alamnya hanya dari Rusia dan lebih dari seperempat impor minyak. Oleh karena itu, dampak terbesar dari pengenaan sanksi terhadap Rusia akan dihadapi oleh Eropa.

Sanksi yang dijatuhkan pada Rusia kemungkinan akan memperburuk inflasi yang sudah melonjak di Eropa. Oleh karena itu, Bank Sentral Eropa (ECB) akan tetap berada dalam dilema apakah akan menaikkan suku bunga untuk memerangi kenaikan inflasi atau menerapkan sikap dovish untuk melawan perkiraan resesi.

Indeks dolar AS (DXY) tampaknya akan membangun beberapa kekuatan di dekat 96,75 hingga pembaruan lebih lanjut dari perang Rusia-Ukraina.

Terlepas dari berita utama perang Rusia-Ukraina, para investor akan fokus pada data Indeks Pembelian Manajer Manufaktur oleh Institute for Supply Management (ISM) dan Indeks Pembelian Manajer Manufaktur (IMP) Eropa dari HIS Markit, yang akan dirilis pada hari Selasa.

Level-Level Teknis EUR/USD