Fed akan Memajukan Kenaikan Suku Bunga Pertama ke 2022 di Tengah Pengetatan Pasar Tenaga Kerja – Rabobank

Bulan depan akan menjadi sangat penting untuk pasar tenaga kerja karena kekurangan tenaga kerja temporer diperkirakan akan hilang, dan kekurangan tenaga kerja yang lebih permanen akan terlihat. Oleh karena itu, Federal Reserve mungkin menemukan bahwa ada lebih sedikit kelonggaran di pasar tenaga kerja daripada yang diantisipasi. Akibatnya, lembaga yang berbasis di Washington mungkin harus membuat perubahan tambahan dalam dot plot dalam beberapa bulan mendatang, seperti dilaporkan oleh Rabobank.

Pertumbuhan lapangan kerja akan dipercepat setelah penyebab kekurangan tenaga kerja temporer memudar

“Ketika Republik dan Demokrat menunjukkan penyebab yang berbeda dalam kekurangan tenaga kerja temporer, bukti empiris mengindikasikan bahwa tunjangan pengangguran dan pertimbangan penitipan anak berperan. Namun, efek temporer ini akan memudar selama bulan September.”

“Kekurangan tenaga kerja permanen disebabkan oleh pensiun. Ini berarti bahwa kita seharusnya tidak mengharapkan pemulihan tingkat partisipasi ke level-level pra-covid.”

Bagi the Fed, kekurangan tenaga kerja temporer berarti bahwa keputusan kebijakan moneter yang akan datang – seperti memberikan sinyal tapering – harus dibuat di lingkungan yang bising di mana data terdistorsi.

“Untuk FOMC, semakin kecil kekurangan lapangan kerja, semakin awal mereka ingin menaikkan suku bunga. Inflasi lebih tinggi dari perkiraan dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan pergeseran ke atas dalam dot plot, mengindikasikan bahwa FOMC sekarang mengharapkan untuk menaikkan dua kali pada tahun 2023, daripada menunggu sampai tahun 2024. Jika lebih banyak kekurangan tenaga kerja 'temporer' ternyata permanen, FOMC mungkin terpaksa menggeser kenaikan pertamanya ke 2022.”