简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Minggu lalu, GBPUSD diperdagangkan naik melewati 1.4050 ke 1.4097 mengambil keuntungan dari membaiknya sentimen pasar.
Minggu lalu, GBPUSD diperdagangkan naik melewati 1.4050 ke 1.4097 mengambil keuntungan dari membaiknya sentimen pasar. Sterling mengabaikan kekuatiran akan penyebaran varian virus yang baru dan sebaliknya mengambil keuntungan dari rencana ditiadakannya social distancing di Inggris dan prospek pemulihan ekonomi yang menyertainya. Sementara USD melemah karena sentiment pasar yang positip.
Gema dari angka NFP minggu lalu yang sangat mengecewakan meyakinkan investor bahwa the Fed akan tetap mencetak $120 miliar per bulan untuk waktu yang lebih lama lagi. Hal ini membebani dollar AS. Kemudian muncul angka inflai dimana CPI naik menjadi 4.2% YoY dan Core CPI naik membumbung menjadi 3% pertahun, keduanya diatas daripada yang diperkirakan. Seharusnya ini membuat bank sentral AS bangkit berjaga-jaga. Meskipun demikian dollar AS harus berjuang untuk bisa mengkapitalisir berita tersebut dengan naiknya inflasi kemungkinan sehubungan dengan cepatnya pembukaan kembali kegiatan bisnis, sebuah faktor yang bisa lenyap begitu saja nantinya.
Penjualan ritel AS meleset dari yang diperkirakan dengan tetap datar pada bulan April, meskipun terjadi revisi naik. Sementara The University of Michigans Consumer Sentiment Index, tanpa terduga jatuh.
Di Inggris, PM Boris Johnson mengumumkan fase yang baru dari pelonggaran yang berlaku pada tanggal 17 Mei, namun keprihatinan terhadap pembukaan kembali kegiatan ekonomi muncul karena adanya varian virus baru dari India yang menyebar dengan cepat. Pemerintah mempertimbangkan untuk mempercepat kampanye vaksin di area dimana varian baru ini berkuasa. Meskipun demikian gambaran keseluruhan masih tetap cerah.
Sterling juga mendapatkan dorongan dari angka GDP untuk kuartal pertama yang menunjukkan bahwa Inggris hanya menciut 1.5% dibandingkan dengan yang diperkirakan 1.6%. Poundsterling juga mendapatkan dorongan naik dari hasil pemilihan umum di Skotlandia dimana Scottish National Party (SNP) yang pro kemerdekaan tidak berhasil mendapatkan suara mayoritas absolut. Secara keseluruhan, poundsterling memiliki alasan untuk naik, namun melemahnya dollar AS membuat kenaikan dari pasangan matauang ini menjadi lebih tinggi.
Minggu ini, Inggris sedang berusaha melengkapi vaksin dengan suntikan kedua. Jika kecepatannya meningkat karena berusaha melawan varian baru dari India, pasar akan menyambut dengan gembira. Dan Inggris akan mendekati kepada herd-immunity.
Sementara itu Brexit tetap menjadi sorotan meskipun tertutupi oleh berita mengenai virus, namun negosiasi terus berlangsung.
Dari kalender ekonomi, laporan pekerjaan untuk bulan Maret kemungkinan akan menunjukkan tingkat pengangguran yang mendekati level Februari di 4.9%, relatif rendah. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan upah tetap di atas kecepatan tahunan 4%, sementara Claimant Count Change untuk bulan April bisa turun ditengah dibukanya kembali kegiatan ekonomi. Hal ini mendukung naik Sterling.
Apakah inflasi juga menjadi masalah di Inggris? Sementara harga konsumen kemungkinan naik pada bulan April, kenaikan sampai di atas dari target BoE 2% masih perlu waktu. Hal ini bisa membebani Sterling karena berarti kenaikan tingkat bunga masih jauh.
Pada hari Jumat akan keluar statistik penjualan ritel. Setelah lompatan sebesar 5.4% pada bulan Maret, diperkirakan untuk bulan April hanya naik 1.5%. PMI pendahuluan untuk bulan Mei dari Markit bisa menunjukkan pertumbuhan yang kuat yang berkelanjutan setelah pada bulan Maret mencapai angka 60, jauh di atas 50 yang memisahkan ekspansi dengan kontraksi.
Sementara itu dari AS, persetujuan dari FDA untuk penggunaan vaksin bagi yang berusia 12 – 15 tahun telah menaikkan harapan akan bisa mencapai lebih banyak orang.
Rencana belanja infrastruktur dengan dana dari kenaikan pajak kemungkinan berada di belakang, meskipun bisa tiba-tiba tampil ke depan tergantung dari Senator Joe Manchin di Senat. Pasar menghendaki pajak yang rendah namun dengan belanja infrastruktur yang lebih banyak.
Rilis data utama pada minggu ini adalah risalah pertemuan FOMC Federal Reserve dari keputusan tingkat bunga di bulan April yang lalu. Waktu itu, the Fed menekankan bahwa inflasi adalah bersifat transitory dan bahwa ekonomi masih panjang perjalanannya. Sementara angka NFP menunjukkan rintangan di perjalanan dan keprihatinan akan kenaikan harga meningkat.
Namun risalah pertemuan ini akan di update sampai menit terakhir sehingga mengijinkan para pejabat the Fed untuk menyampaikan pesan terbaru kepada pasar. Jika anggota the Fed menyatakan keprihatinannya mengenai memanasnya ekonomi yang lebih dari yang seharusnya, dollar AS bisa mengalami kenaikan. Namun, jika sebagian menyatakan kekuatiran yang lebih dalam mengenai pemulihan ekonomi dan employment, dollar AS bisa turun.
Klaim pengangguran mingguan yang diperkirakan tetap mengarah turun dan PMI pendahuluan dari Markit juga akan mendapatkan perhatian pasar, namun fokus tetap pada apa yang dipikirkan oleh the Fed.
Secara keseluruhan bullish tetap memimpin.
“Support” terdekat menunggu di 1.4010 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3980 dan kemudian 1.3950. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4110 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4180 dan kemudian 1.4240.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Artikel ini telah tayang di VIBIZNEWS.COM
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.
FP Markets
EC Markets
OANDA
FOREX.com
FxPro
VT Markets
FP Markets
EC Markets
OANDA
FOREX.com
FxPro
VT Markets
FP Markets
EC Markets
OANDA
FOREX.com
FxPro
VT Markets
FP Markets
EC Markets
OANDA
FOREX.com
FxPro
VT Markets