简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:GBP/USD turun ke 1.3890 dari ketinggian intraday dengan pulihnya kembali dollar AS. Optimisme dari para pembuat kebijakan BoE tidak mampu mendorong naik poundsterling.
Sterling mengambil keuntungan dari cepatnya imunisasi Inggris, dimana lebih dari 50% dari populasi telah menerima paling tidak satu kali suntikan vaksin. Berita ini, bersamaan dengan penurunan kasus baru, membantu poundsterling meskipun ada kekuatiran mengenai situasi Covid di India yang sudah diluar kontrol.
Sementara Covid – 19 menjadi isu ekonomi yang luarbiasa besarnya, sisa-sisa kasus dari Brexit yang belum selesai tetap akan menyeret turun ekonomi Inggris dan sebaliknya setiap ada kemajuan bisa memberikan dukungan naik berikutnya.
Alasan bullish nya poundsterling juga datang dari Wakil Gubernur BoE Ben Broadbent mengatakan bahwa dia melihat pertumbuhan yang sangat cepat paling tidak selama beberapa kuartal ke depannya.
Sementara dari AS, order durable goods yang dipublikasikan juga meleset dari yang diperkirakan dengan hanya naik 0.5% dibandingkan dengan yang diperkirakan, kenaikan sebesar 2.5%.
Event ekonomi utaman pada minggu ini adalah pertemuan Federal Reserves Open Market Committee (FOMC) yang akan dimulai pada Selasa pagi dan berakhir pada Rabu sore dengan sebuah pernyataan dan konferensi pers dari kepala the Fed Powell. Sementara diperkirakan tidak ada perubahan dalam kebijakan moneter, pasar akan mengamati dengan ketat outlook inflasi dari the Fed dan setiap komentar mengenai kebijakan moneter.
Secara keseluruhan fundamental masih berpihak kepada kenaikan pasangan matauang ini.
“Support” terdekat menunggu di 1.3800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3860 dan kemudian 1.3820. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3960 dan kemudian 1.4010.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Artikel ini telah tayang di VIBIZNEWS.COM
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (26/10), setelah bergerak di kisaran sempit karena pasar menunggu berita dari pertemuan bank sentral mendatang yang mungkin memicu volatilitas. Setelah sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS lebih percaya tentang ekonomi daripada yang diperkirakan, indeks dolar naik moderat 0,1 persen pada 93,9280 pada pukul 15.30 waktu setempat (19.03 GMT).
Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2021 naik 16 sen, atau sekitar 0,19 persen, menjadi US$82,44 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin (18/10/2021).
Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.