简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Tips dalam berinvestasi di Bitcoin dan mata uang kripto lainnya
Investasi di aset kripto atau cryptocurrency semakin digemari akhir-akhir ini, terlebih setelah perusahaan besar seperti Tesla dan MasterCard menaruh perhatian pada Bitcoin.
Keduanya memberi dukungan dengan bakal menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dalam waktu dekat. Bitcoin sendiri hanyalah salah satu dari ratusan jenis kripto yang ada, seperti halnya Ethereum dan Ripple.
Menjadi kripto yang paling populer, harga Bitcoin sudah mencapai 49.714 dollar AS atau setara Rp 696 juta (kurs Rp 14.000 per dollar AS) per keping pada perdagangan Minggu (14/2/2021). Maka, aset kripto ini sudah menguat lebih dari 20.000 dollar AS sejak awal 2021.
Tren peningkatan yang terus terjadi semakin menarik bagi para investor untuk menjadikan kripto sebagai instrumen investasi. Kendati demikian, ada hal-hal yang perlu diperhatikan jika berminat untuk membeli aset kripto.
Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, perubahan pergerakkan nilai kripto sangatlah tinggi. Di samping memberikan potensi keuntungan yang besar, juga pada saat yang sama bisa menyebabkan kerugian yang besar.
“Kripto memang sedang tren. Namun volatilitas amat sangat tinggi, (perubahannya bisa) dalam beberapa waktu, mungkin jam,” ungkapnya kepada Kompas.com, dikutip Selasa (16/2/2021). Ia mencontohkan seperti Bitcoin yang sempat mencapai level 38.000 dollar AS per keping pada 1 November 2020 lalu, namun di hari yang sama nilainya anjlok 7.000 dollar AS ke 31.000 dollar AS per keping.
Oleh sebab itu, kata dia, akan tepat jika memiliki modal yang besar saat berinvestasi di aset kripto. Jika tidak, dana yang kecil itu akan terus tergerus hingga habis saat nilai kripto turun.
“Artinya nilainya sangat besar. Dalam pemodal skala terkecil pun yaitu mikro, dananya akan terancam mudah habis,” jelas Wahyu.
Di sisi lain, bila investor masuk di saat harga kripto tertinggi maka potensi kerugian pun semakin besar, sebab secara pergerakkan setelah mencapai harga tertinggi maka sangat rentan terjadi koreksi. Untuk yang masuk di tahap sangat tinggi, jelas risiko juga besar jika terlalu berharap segera naik. Beli di harga tinggi apalagi di historical high, sangat rentan koreksi.
Walaupun in long term (dalam jangka panjang nilai kripto) masih naik,“ paparnya. Wahyu bilang, kondisi ini pernah terjadi di sekitar tahun 2017-2018, di mana harga Bitcoin pernah anjlok dari 19.000 dollar AS per keping menjadi hanya 4.000 dollar AS per keping. ”(Jika lihat kondisi sekarang) pahit bagi yang lost, tapi sangat manis bagi yang bertahan hold aset, imbuhnya.
Oleh sebab itu, kata Wahyu, dalam berinvestasi di aset kripto harus memahami dengan jelas pola dan target investasinya. Pilih ingin investasi jangka pendek (short term), menengah (medium term), atau panjang (long term). Jika untuk medium dan long term, potensi meraih keuntungan dinilai lebih besar.
Asalkan memiliki kesediaan dana yang cukup besar dibarengi dengan kemampuan averaging position. Baca juga: Gandeng Ovo dan Bareksa, Unika Atmajaya Luncurkan Kurikulum Fintech Sedangkan jika target investasi adalah untuk short term, maka harus memperhitungkan potensi koreksi. Di sisi lain, akan lebih tepat jika membeli aset kripto saat harga terendah bila tujuannya jangka pendek.
Wahyu menekankan, mengandalkan faktor teknikal cukup penting bagi para kriptomania. Sebab aset kripto tidak memiliki dasar fundamental yang jelas kecuali sentimen market.
Sumber : Kompas.com
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Aktivitas jaringan Bitcoin terus meningkat meskipun terjadi penurunan harga di bawah $50.000. Institusi-institusi bullish pada aset dan terus beli BTC
Harga Bitcoin telah turun di bawah level support vital dan kemungkinan akan menuju penghalang signifikan berikutnya. Sementara penurunan ini bisa menj
Sebagian besar eksekutif perbankan berpikir bahwa Bitcoin dan altcoin dapat diskalakan secara luas dan telah mencapai adopsi massal. "Hyperbitcoinizat
Persentase peningkatan pasokan BTC belum bergerak lebih dari setahun, dan ada penurunan Bitcoin yang tersedia di bursa. Penurunan diskon saham Graysca
Octa
EC Markets
ATFX
IC Markets Global
STARTRADER
Vantage
Octa
EC Markets
ATFX
IC Markets Global
STARTRADER
Vantage
Octa
EC Markets
ATFX
IC Markets Global
STARTRADER
Vantage
Octa
EC Markets
ATFX
IC Markets Global
STARTRADER
Vantage