EUR/JPY: Risiko Condong Ke Sisi Bawah Karena Zona Euro Menghadapi Gelombang Kedua Virus Corona

• Kenaikan bulanan moderat EUR/JPY bisa berumur pendek karena adanya kekhawatiran terhadap virus corona.

• Pembatasan lockdewn yang kembali diberlakukan di seluruh Zona Euro memperkuat peluang pelonggaran tambahan ECB.

Dengan beberapa negara Zona Euro memberlakukan kembali lockdown untuk mengendalikan gelombang kedua virus corona, area mata uang bersama menghadapi risiko resesi double-dip. Oleh karena itu, jalur yang paling mungkin bagi EUR/JPY tampaknya berada di sisi bawah.

Italia menyetujui lockdown sebagian

Menurut Bloomberg, Italia telah menyetujui rencana untuk membatasi jam buka bar dan restoran dan menutup hiburan, tempat perjudian, dan pusat kebugaran, dan mendesak warga untuk tidak bepergian.

Langkah-langkah baru, yang paling keras sejak akhir dari lockdown nasional pada bulan Mei, akan dimulai pada hari Senin dan tetap berlaku hingga 24 November.

Selanjutnya, Spanyol telah menyetujui keadaan darurat dan mengumumkan jam malam nasional dari pukul 11 malam hingga 6 pagi

Pembatasan lockdown baru berisiko melemahkan pemulihan ekonomi yang sudah rapuh dan memberikan lebih banyak tekanan pada Bank Sentral Eropa untuk memberikan lebih banyak stimulus. Bank sentral diharapkan untuk meningkatkan pembelian obligasi mulai Desember untuk melawan inflasi negatif zona euro.

Bank of Japan (BOJ), juga, kemungkinan akan menurunkan inflasi dan perkiraan pertumbuhan minggu ini tetapi tidak mungkin untuk mengambil tindakan segera (meningkatkan stimulus).

Pada saat berita ini ditulis, pasangan ini diperdagangkan pada 124,10, mewakili kenaikan 0,42% bulanan.

Level Teknis EUR/JPY