Analisis Harga DXY: EM-FX/ DXY Bisa Menjadi Pertanda Yang Akan Datang

• Dolar AS sedang menguji level support kritis dan itu bisa menjadi titik balik.

• EM-FX menemui perlawanan dan mata uang ASEAN telah terpukul belakangan ini.

Dolar AS telah berada di bawah tekanan karena selera risiko kembali ke pasar yang akan menghantam saham di Wall Street. Namun, dari segi teknis, sekarang sudah ada tanda-tanda bahwa gelombang bisa saja berbalik.

Saat melihat ke EMBasket, yang merupakan tolok ukur Pasar Berkembang, yang dirancang untuk mencerminkan perubahan nilai USD terhadap renminbi Tiongkok, peso Meksiko, rand Afrika Selatan, dan lira Turki, semuanya menemui resistance mingguan yang signifikan.

Indeks diperkirakan akan goyah dan kemungkinan menembus support pola segitiga naik dalam tren turun curam 2020:

Sementara itu, dolar AS baru-baru ini membawa mata uang ASEAN melemah menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Data menunjukkan bahwa SGD turun vs USD 1,3%, IDR 0,94%, MYR 1,34%, PHP 0,17%, INR 0,22% dan membuat Indeks USD Berbasis ASEAN naik 1,33% untuk minggu ke-21./9/2020.

Hal ini akan membuat orang beranggapan bahwa modal meninggalkan pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang karena meningkatnya kekhawatiran di seputar prospek pertumbuhan global dan ini bisa menjadi tanda bahwa dolar berada di ambang pembalikan.

Bank-bank juga berada di bawah tekanan karena indeks KRE yang jatuh ke level terendah sejak Mei meninggalkan celah yang cukup besar pada grafik.

Jika ada masalah di bank, jalur swap dolar akan mendapat permintaan besar lagi.

Sementara itu, pola bullish head and shoulder terbalik pada grafik mingguan DXY juga menarik:

Euro juga menemui level pertahanan yang kuat:

DXY telah memenuhi 93,50 dan sekarang hampir memasuki Gelombang naik-5:

Kerangka waktu per jam juga mencetak potensi untuk pola head and shoulder terbalik: