AUD/JPY: Risiko Penurunan Meningkat Setelah Data Tiongkok Yang Suram

• AUD/JPY diperdagangkan di zona merah karena pertumbuhan Produksi Industri Tiongkok melambat pada bulan Juli.

• Penjualan Ritel secara tak terduga turun sebesar 1,1% setelah penurunan 1,8% di bulan Juni.

• Data yang suram dapat melemahkan sentimen risiko dan menarik perhatian penjual AUD/JPY.

AUD/JPY mungkin mengalami penurunan yang lebih dalam di siang hari karena data Tiongkok yang dirilis baru saja sebelum berita ini dimuat dapat memaksa investor untuk menilai kembali kekuatan pemulihan pada ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Produksi Industri naik 4,8% tahun ke tahun di bulan Juli, meleset dari perkiraan untuk kenaikan 5,1%. Produksi telah meningkat sebesar 4,8% di bulan Juni. Sementara itu, belanja konsumen, yang diwakili oleh Penjualan Ritel, turun 1,1% dibandingkan ekspektasi untuk pertumbuhan 0,1% menyusul kontraksi 1,8% di bulan Juni.

Data yang lebih lemah dari perkiraan bertentangan dengan kelanjutan pemulihan ekonomi dan berkurangnya tekanan deflasi yang ditandai oleh indeks harga produsen yang dirilis awal bulan ini.

Dengan demikian, sentimen risiko dapat melemah dan investor dapat menawarkan mata uang berisiko yang sensitif terhadap Tiongkok seperti dolar Australia. Tekanan bearish tambahan mungkin berasal dari ketidakmampuan Kongres AS untuk mengesahkan RUU stimulus tambahan virus corona yang sangat dinantikan.

Pasangan AUD/JPY diperdagangkan pada terendah sesi dekat 76,35 pada waktu penulisan, mewakili penurunan 0,11% hari ini, setelah menghadapi penolakan di atas 76,54 Jumat pagi. Pasangan ini telah menurun tiga pip sejak rilis data Tiongkok.

Kontrak berjangka S&P 500 melaporkan kenaikan 0,16%. Wall Street mencatatkan penurunan pada hari Kamis karena klaim tunjangan pengangguran AS mingguan menurun.

Gubernur Reserve Bank of Australia Lowe mengatakan pada Jumat pagi bahwa suku bunga dapat tetap pada rekor terendah selama lima tahun, tetapi meremehkan kebutuhan untuk biaya pinjaman di bawah nol.

Level Teknis AUD/JPY