Penjual USD/INR Tak Lagi Gembira Karena Ketiadaan Tindakan RBI, Sekarang Perhatikan Laporan Pekerjaan AS

• USD/INR memantul dari terendah awal November.

• Jeda kejutan RBI dalam penurunan suku bunga menyeret harga turun pada hari sebelumnya.

• Pasar menunggu data utama AS di tengah perkiraan optimis.

USD/INR membawa tawaran beli ke 71,35 pada saat penulisan sesi pra-Eropa pada hari Jumat. Pasangan ini sebelumnya turun ke level terendah sejak 11 November pada hari Kamis setelah Reserve Bank of India (RBI) mengalahkan perkiraan pasar dengan tidak mengumumkan penurunan suku bunga.

Baik itu Mark Mobius dari Mobius Capital Partners atau analis di CLSA, tidak ketinggalan Morgan Stanley, terkejut ketika bank sentral India menentang konsensus pasar tentang penurunan suku bunga lagi pada hari sebelumnya. Bank mengurangi proyeksi pertumbuhan 2019/20 dari 6,1% menjadi 5,0% sambil mengharapkan kenaikan dalam pembacaan inflasi.

Meskipun demikian, langkah itu mendapat kritik setelah keraguan tentang harapan para pembuat kebijakan bahwa inflasi akan pulih.

Namun, mode tunggu dan lihat menjelang data pekerjaan Amerika Serikat (AS) bulan November dan kurangnya sinyal utama membuat para pedagang terus menduga-duga.

Akibatnya, imbal hasil treasury 10-tahun AS bergerak ke 1,8% sementara kontrak berjangka S&P 500 dan sebagian besar indeks Asia terus bergerak tanpa perubahan. Benchmark BSE SENSEX dari India mengikuti dengan kenaikan +0,21% menjadi 40.875.

Laporan pekerjaan hari ini dari AS menjadi lebih penting karena perkiraan optimis yang kontras dengan sinyal awal seperti data ADP. Pasar mengharapkan 180 ribu untuk Nonfarm Payrolls (NFP) versus 128 ribu sebelumnya sementara tidak ada perubahan yang diantisipasi dari Tingkat Pengangguran sebesar 3,6% dan Penghasilan Rata-rata Per Jam sebesar 3,0%.

Analisis Teknis

Fibonacci retracement 61,8% dari kenaikan bulan November, dekat 71,20, terus membatasi penurunan jangka pendek pasangan sementara pembeli dapat menargetkan 72,00 sebagai target langsung.

USD/INR